BANDUNG, Koran5news.com - bank bjb terus berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian khususnya di Jawa Barat dan Banten, melalui dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ultra mikro.
Salah satu upaya bank bjb adalah dengan memperkuat
kolaborasi bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM
Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), yang berfokus pada pembiayaan dan
pemberdayaan perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro.
Dengan dukungan ini, bank bjb berkomitmen untuk membantu
pelaku usaha kecil agar bisa naik kelas dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka.
bank bjb dalam mendukung sektor ultra mikro sangatlah
penting, terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Sebagai
informasi, total penyaluran kredit bank bjb untuk PNM Mekaar hingga 30 Juni
2024 di Jawa Barat dan Banten mencapai
Rp5,30 triliun.
Sampai dengan 30 Juni 2024, terhadap total outstanding
Mekaar sebear Rp43,75 triliun, outstanding Mekaar di daerah Jawa Barat dan
Banten sebesar Rp10,14 triliun atau sekitar 23,17% dari total portofolio Mekaar
nasional.
Angka ini menunjukkan komitmen kuat bank bjb dalam mendukung
pelaku usaha mikro di wilayah Jawa Barat dan Banten.
PNM Mekaar merupakan program pemberdayaan yang memberikan
layanan pinjaman modal khusus bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro.
Program ini diluncurkan pada tahun 2015 dengan fokus untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui pembiayaan yang tidak
memerlukan agunan fisik dan dilakukan secara berkelompok. Para nasabah akan
mendapatkan tiga modal yaitu modal finansial, intelektual, dan sosial.
Program PNM Mekaar, memiliki sejumlah kriteria yang harus
dipenuhi oleh nasabahnya. Pertama, PNM Mekaar ditujukan bagi perempuan yang
berasal dari keluarga prasejahtera, yang telah memiliki usaha atau ingin
memulai usaha, dengan indeks pendapatan per kapita maksimal sebesar USD 1,99
per hari, atau setara dengan Rp800 ribu per bulan.
Selain itu, keluarga tersebut juga harus memenuhi kriteria
"Cashpoor Index House", yang menunjukkan bahwa mereka berada dalam
kategori rumah tangga berpenghasilan rendah.
Kedua, pembiayaan PNM Mekaar tidak mensyaratkan adanya agunan fisik dari nasabah. Sebaliknya, sistem pembiayaan ini bersifat tanggung renteng.
Artinya, setiap anggota kelompok akan saling bertanggung jawab atas
pembayaran pinjaman anggota lainnya, yang bertujuan untuk memperkuat ikatan
sosial dan tanggung jawab bersama di antara para nasabah.
Ketiga, program ini mengharuskan adanya pertemuan kelompok
mingguan (PKM) sebagai bagian dari proses pengelolaan pinjaman.
Pertemuan kelompok ini diadakan setiap minggu dan bersifat
wajib, serta digunakan sebagai forum untuk membayar angsuran mingguan dan
mendapatkan modal intelektual berupa pelatihan serta pendampingan usaha.
Setiap kelompok minimal terdiri dari 2 subkelompok dan
maksimal 6 subkelompok, dengan masing-masing subkelompok beranggotakan minimal
10 hingga 30 orang di lingkungan yang sama. Setiap kelompok atau subkelompok
dipimpin oleh seorang nasabah yang berperan sebagai ketua yang bertanggung
jawab mengoordinasi anggota kelompoknya.
Dengan adanya pertemuan mingguan ini, PNM tidak hanya
memastikan kelancaran pembayaran angsuran, tetapi juga memberikan kesempatan
bagi nasabah untu belajar bersama, membangun jejaring sosial sebagai bagian
dari modal sosial dan mendapatkan dukungan moral serta teknis dari sesama anggota
kelompok.
Program ini dirancang untuk menciptakan ekosistem yang
saling mendukung, sehingga para perempuan pelaku usaha ultra mikro dapat
berkembang bersama dan meningkatkan kapasitas usaha mereka.
Sejak awal kehadirannya, PNM Mekaar terus berkembang dengan
berbagai layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Hingga 30 Juni 2024,
sebanyak 15,2 juta nasabah ultra mikro tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar.
Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dari program yang
ditawarkan oleh PNM, dengan dukungan finansial yang kuat dari bank bjb.
Selain itu, sejak akhir tahun 2018, PNM juga mulai
mengembangkan PNM Mekaar Syariah di beberapa wilayah seperti Aceh, Padang,
sampai Nusa Tenggara Barat. Hingga saat ini, 73 persen pembiayaan PNM berbasis
syariah.
Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan dan manfaat
program, sehingga semakin banyak perempuan prasejahtera yang dapat terjangkau
oleh program ini.
bank bjb sendiri telah menjadi salah satu kreditur utama
bagi PNM sejak kuartal ketiga tahun 2021 hingga sekarang.
Selama periode ini, outstanding Mekaar menunjukkan
pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya, yang menandakan bahwa PNM menjadi
perpanjangan tangan bank bjb dalam meningkatkan perekonomian di daerah Jawa
Barat-Banten.
Selain dukungan finansial, bank bjb juga mendukung kegiatan
edukasi yang dilakukan PNM melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).
bank bjb sangat mendukung kegiatan ini karena dapat
meningkatkan literasi keuangan para nasabah dan melindungi mereka dari risiko
pinjaman online ilegal yang semakin marak.
Berdasarkan data nominatif PNM Mekaar per 30 Juni 2024,
total outstanding secara nasional mencapai Rp43,8 triliun. Dari jumlah ini,
sekitar Rp10,14 triliun atau 23,18% berada di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini menjadi fokus utama
dalam penyaluran pembiayaan Mekaar, sejalan dengan komitmen bank bjb untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Dalam beberapa tahun terakhir, bank bjb juga terus
berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan keuangan bagi
UMKM dan ultra mikro.
Ke depan, bank bjb berencana untuk memperluas dukungannya
terhadap program PNM Mekaar di lebih banyak daerah dan memperkuat kolaborasi
dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memperluas jangkauan
dan manfaat program.